Cafe Bisnis Online
Popular 1:1 Traffic Exchange

ShoutMix chat widget

SMS Terancam oleh Keberadaan Instant Messenger

(Ilustrasi: Google image)
LONDON - Layanan pesan pendek atau SMS terancam menghilang dari aktivitas pengguna ponsel menyusul semakin banyaknya variasi instant messenger, baik dari ponsel maupun situs jejaring sosial seperti Facebook.

Sejumlah ahli teknologi asal Inggris memprediksi jumlah SMS di negara itu akan turun hingga 20 persen selama 2 tahun ke depan. Layanan instant messenger pada BlackBerry atau BBM dituduh sebagai penyebab utama. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Rabu (27/4/2011).

Mereka mencatat jika layanan messenger pada BlackBerry kini menjadi pilihan utama sebagian besar remaja dan pelajar Inggris untuk berkomunikasi. Penjualan BlackBerry di negara itu tercatat meningkat enam kali lipat sepanjang 2010, terutama oleh pengguna berusia 16 hingga 24 tahun.

Ahli telekomunikasi mensinyalir jika tren ini terus berlanjut hingga mereka dewasa, maka aktivitas SMS bisa jadi akan menghilang pada generasi berikut.

Memang, layanan messenger ini memiliki banyak keuntungan ketimbang SMS. Selain pesan yang tersampaikan lebih cepat, pengguna juga tidak perlu menghabiskan pulsa karena layanan ini bisa dinikmati secara gratis.

Managing Director provider broadband TalkTalk Graham Brown segera mengamini prediksi tersebut. "Kami telah melihat menurunnya penggunaan SMS di kalangan remaja & penyebab utamanya adalah BlackBerry. Remaja & pelajar memiliki BlackBerry 'warisan' karena orangtua mereka menggantinya dengan yang baru. Para remaja inipun mulai mengeksplorasi (fitur-fitur) ponsel itu," tuturnya.

Sementara itu analis mobile Nomura, Richard Windsor, mengklaim, "Ketika kegiatan SMS mulai menurun, saya pikir angka itu akan terus mengalami penurunan hingga mencapai nol."

Bukan hanya itu, berdasarkan laporan terbaru, layanan instant messenger disinyalir bakal menggusur fungsi email sehingga menjadikan layanan ini juga terancam punah di masa mendatang.
(van)

Source : okezone


Blog Advertising

0 Comments: