CALIFORNIA - Firma keamanan komputer Symantec melaporkan telah terjadi lebih dari 3 juta serangan Malware sepanjang 2010.
Berdasarkan Norton Security Threat Report, angka itu naik 93 persen dibandingkan pada 2009 lalu. Norton juga mengklaim terdapat 286 malware baru yang ditemukan sepanjang 2010 serta 260 ribu identitas yang terekspos pada setiap aksi pembajakan data. Demikian yang dilansir PC Advisor, Selasa (5/4/2011).
Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook semakin populer sebagai distribusi serangan malware. Penjahat cyber kerap menggunakan peringkas URL, yang menyembunyikan kode-kode berbahaya, agar menyebarkan serangan mereka.
Dari seluruh URL berbahaya yang ditemukan Norton pada berbagai situs jejaring sosial, 73 persen diantaranya diklik sebanyak 11 kali atau lebih. Bahkan, ada juga URL yang diklik antara 11 hingga 50 kali. Ini membuktikan bahwa metode serangan penjahat cyber sudah cukup efektif.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa penjahat cyber kini telah mengubah taktik serangan dengan menargetkan kelemahan Java agar menembus sistem komputer tradisional. Bukan hanya itu, penjahat cyber pun semakin gencar menjebak pemilik smartphone agar mengunduh aplikasi membahayakan pada handset mereka.
"Sepanjang 2010, dua kejahatan cyber besar terjadi, yaitu Stuxnet yang merupakan serangan terencana terhadap industri di Iran, serta Hydrag yang menyerang karyawan Google," jelas Con Mallon selaku ahli keamanan internet.
"Kini kami melihat para penjahat cyber meleuaskan target mereka dari informasi pribadi individu seperti rekening bank, menjadi ancaman spesifik dan kompleks yang dapat membahayakan informasi serta infrastruktur fisik sebuah negara," tutup Mallon.
(van)
Berdasarkan Norton Security Threat Report, angka itu naik 93 persen dibandingkan pada 2009 lalu. Norton juga mengklaim terdapat 286 malware baru yang ditemukan sepanjang 2010 serta 260 ribu identitas yang terekspos pada setiap aksi pembajakan data. Demikian yang dilansir PC Advisor, Selasa (5/4/2011).
Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook semakin populer sebagai distribusi serangan malware. Penjahat cyber kerap menggunakan peringkas URL, yang menyembunyikan kode-kode berbahaya, agar menyebarkan serangan mereka.
Dari seluruh URL berbahaya yang ditemukan Norton pada berbagai situs jejaring sosial, 73 persen diantaranya diklik sebanyak 11 kali atau lebih. Bahkan, ada juga URL yang diklik antara 11 hingga 50 kali. Ini membuktikan bahwa metode serangan penjahat cyber sudah cukup efektif.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa penjahat cyber kini telah mengubah taktik serangan dengan menargetkan kelemahan Java agar menembus sistem komputer tradisional. Bukan hanya itu, penjahat cyber pun semakin gencar menjebak pemilik smartphone agar mengunduh aplikasi membahayakan pada handset mereka.
"Sepanjang 2010, dua kejahatan cyber besar terjadi, yaitu Stuxnet yang merupakan serangan terencana terhadap industri di Iran, serta Hydrag yang menyerang karyawan Google," jelas Con Mallon selaku ahli keamanan internet.
"Kini kami melihat para penjahat cyber meleuaskan target mereka dari informasi pribadi individu seperti rekening bank, menjadi ancaman spesifik dan kompleks yang dapat membahayakan informasi serta infrastruktur fisik sebuah negara," tutup Mallon.
(van)
Source : okezone
0 Comments:
Post a Comment